Sunday, November 13, 2011


Kasih Ayah

Hening.

Hanya aku dan laptop yang masih menyala ini.
Di situ menunjukkan pukul 11.30.
Sudah selarut ini.

Waktu terus berjalan.
Tanpa kompromi denganku, atau dengan siapa pun di seluruh dunia.
Karena ia, berjalan atas titah Tuhannya, Tuhan seluruh alam, ALLAH swt...


Mata ini sulit untuk terpejam...
Dan seperti biasa, inilah yang kulakukan.
Menulis.
Walaupun isinya masih sangat biasa. Terlalu biasa bahkan. hehe

Siapa pun yang sedang membaca sampai kalimat ini,
kuminta... izinkan aku bercerita lagi...

Bismillah...

Beberapa jam yang lalu, aku membaca sebuah kisah tentang seorang anak yang selalu bersikap kasar terhadap ayahnya...
Setiap kali berbicara dengan ayahnya, selalu saja ia ungkapkan dengan nada membentak.
Apalagi pada hari ulangtahunnya, ternyata ayahnya yang saat itu telah menjadi single parent, terlupa akan hari yang ia anggap istimewa itu...
Semakin membuncah pula rasa tidak senangnya pada sang ayah.

Keesokan harinya, ayahnya mengantar ia ke sekolah. Seperti biasa.
Pada saat jam makan siang, ia membuka sebuah bungkusan.
Bungkusan itu adalah makan siang yang sengaja ayahnya sediakan untuknya sebelum berangkat tadi pagi.
Dan alangkah terkejutnya ia setelah mendapati bahwa ternyata bungkusan itu tak hanya sekedar makan siang.
Ada sesuatu yang lebih spesial dibandingkan dengan sebuah bekal sekolah.
Sesuatu itu dibungkus dengan kemasan istimewa. Setelah dibuka, ternyata itu sebuah jam tangan yang selama ini ia idam-idamkan, beserta sebuah kartu ucapan.

Anakku,
Maafkan ayah jika selama kepergian ibumu, belum bisa menjadi ayah yang baik buatmu...
Maafkan ayah yang selalu tak punya waktu untuk bermain-main denganmu...
Maafkan ayah yang selalu tak punya waktu untuk membantumu mengerjakan pe-er...
Maafkan ayah yang selalu tak mampu memasak makanan yang enak-enak untukmu...
Maafkan ayah yang tak bisa memberikan kasih sayang yang penuh sebagaimana kasih dan sayangnya seorang ibu...


Maafkan ayah ya nak...
Yang tak bisa merayakan hari ulangtahunmu semalam...
Itu karena ayah sudah ketiduran karena pulang larut dari kantor...
Semoga kamu bersedia memaafkan ayah...
Ayah sayang kamu, anakku...


Ikhlas,


Ayah.


Bening-bening itu jatuh seketika di pelupuk matanya...
ia benar-benar tak kuasa menahan tangis.
"Ayah... maafkan aku...", lirihnya.
Dalam hati ia berjanji bahwa mulai saat itu, ia tidak akan bersikap kasar lagi terhadap ayahnya.
***

Bel tanda pulang berbunyi.
Hari itu, ia adalah siswa paling antusias dan paling pertama keluar kelas.
Di benaknya, terbayang seorang ayah yang sedang menunggu di depan sekolah. Siap menjemputnya pulang.
Dan kali ini, hal pertama yang ingin ia lakukan adalah memeluk sang ayah tercinta.

Namun sesampainya di pintu pagar sekolah, seorang temannya berkata bahwa sebuah mobil Myvi hitam mengalami kecelakaan di persimpangan jalan, tak jauh dari sekolahnya. Mobil itu persis merk mobil yang digunakan oleh ayahnya setiap hari.
Tanpa pikir panjang, ia langsung menghampiri lokasi kejadian. Orang-orang sudah berkerumun di sana.
Ia pun langsung berteriak, "Ayah..........!!! Jangan tinggalkan aku, ayah........"
"Ibu sudah meninggalkan kita, apakah sekarang ayah juga tega meninggalkan aku sendiri......"
"Kumohon jangan  ayah... kumohon............"
Ia terisak-isak.

Tiba-tiba, ada yang menepuk-nepuk pundaknya dari belakang.
Ketika ia menoleh, ternyata sosok seseorang yang sangat ia kenal berdiri di sana.
Ia pun langsung memeluknya dengan erat...
Sang ayah hanya tersenyum dan mendekap anak itu dengan penuh cinta...
***

Teman,
Sering kita baru tersadar betapa pentingnya seseorang itu ketika kita sudah kehilangan...
Dan syukurnya, si anak tadi masih diberi kesempatan untuk berbuat ahsan kepada ayahnya, karena ternyata korban kecelakaan yang ia kira ayahnya itu ternyata salah...

Perlakukanlah orang tua kita dengan cara yang ahsan.
Karena kita tak pernah tahu, kapan Allah akan mengambilnya dari kita...
Atau mungkin Alloh terlebih dahulu memanggil kita sebelum kita sempat berbakti pada keduanya...

"Dan Tuhanmu memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu berkata 'ah' kepada mereka dan janganlah kamu membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."
QS. Al-Isra' : 23


*miss My Parents...
0