Tuesday, October 14, 2014


Hadiah Istimewa Dari Yang Teristimewa

2-2-2013.

Hadiah dari orang istimewa di miladku yang ke 26 agak telat dari yang lain. Dua hari setelahnya baru dia memberikannya padaku. Aku berprasangka baik padanya, suamiku tercinta. "Agar hadiahku tak bercampur dengan hadiah orang lain." Ah~ senangnya ^_^"

Dia memberiku sekuntum bunga. Mawar merah. Seumur hidupku baru kali ini mendapat hadiah bunga. Bahagia? Pastinya...

Bunganya bunga plastik :D
Tidak mengapa... biar awet, seperti cinta kami :p

No picture, not mean hoax yaaa :D
0

Pesanan Kue :)

Waktu itu bulan Desember 2013. Beberapa hari menjelang natal. Adik iparku bilang ada yang memesan kue untuk Natalan. What?! Awalnya kupikir aku salah dengar. Ternyata memang itu nyata. Menurut adik iparku itu, salah satu teman dekat di lokasi dia bekerja memutuskan untuk memesan kue padaku seusai berkunjung di hari Lebaran Idul Fitri lalu. Dia jatuh cinta (bahasa lebay-nya) sama Nastar buatanku *_*

Semula aku ragu untuk mengiyakan berhubung kondisiku saat itu sedang momong bayi yang baru berusia dua bulanan. Waktu Idul Fitri lalu aku sangat bersemangat membuat kue lebaran walau sedang hamil tua. Entahlah, kurasa mungkin efek bayiku. Benar, itu sukses membuatku rempong dan sakit pinggang selama lebih dari 24 jam.
Tetapi setelah adik iparku meyakinkan kalau dia pasti akan membantu, aku mengiyakan. Jadilah di akhir tahun itu kami bersibuk-sibuk ria membuat kue Natalan yang bahkan tetangga sebelah rumahku yang Nasrani saja tidak ingin merepotkan diri seperti kami :D

Lalu berapa yang kudapat setelah penat lelah kami hari itu?
Yups, omsetnya hanya sekitar lima ratus ribuan saja. Karena pesanan kuenya hanya empat sampai lima jenis. Rencananya uang keuntungannya nanti akan kami bagi dua dengan adik iparku. Wait! Itu baru rencana...
Tetapi yang terjadi sangat jauh dari rencana. Karena...sampai dengan saat ini...dan mungkin sampai Natal berikutnya...orang yang memesan kue itu belum juga melunasi pembayarannya :(

Usut punya usut, ternyata menurut pengakuan dari sang pemesan kue, uang tersebut sudah dititipkan kepada anak tetangganya yang sekolah di daerah tempat tinggal kami. Itu karena rumah yang bersangkutan lumayan jauh jaraknya dengan rumah kami. Adik iparku juga tidak mengenal anak sekolah yang dititipi itu. Dan karena saat ini adik iparku tidak lagi bertugas di daerah tempat orang yang memesan kue tadi, jadinya uang pesanan kue yang hampir setahun lamanya itu sudah tidak ada lagi kabar beritanya...

Sekian!

Aku gak marah koq :D
Semoga Allah ganti rizki kami dengan yang jauh lebih baik...Aamiin.
0