Saturday, July 21, 2012


.:Hipnotis:.

Shocked!

Ini tentang salah satu berita yang kudengar dari radio kanal inspirasi, Pro 1 RRI. Sebetulnya aku sangat jarang mengikuti siaran radio di kanal ini. Sejak pertama menginjakkan kaki di Sintang, Pro 2 RRI Sintang-lah yang justru lebih akrab hadir di ruang dengarku. Gegara dulu awal-awal datang ke kota kecil ini aku sering banged nginap ditempat dek Wowo, dan temannya satu kamar nyaris sepanjang hari mendengarkan kanal ini. Entah kenapa pagi ini aku mengubah selera. Pagi-pagi memang waktunya Pro 1 RRI menyiarkan berita.

Berita itu mengabarkan tentang sebuah tindak kriminal yang menimpa seorang ibu rumah tangga di Samarinda, Kalimantan Timur. Kabarnya beliau baru menerima uang arisan sejumlah 164 juta rupiah. Angka yang cukup fantastis, bukan? Aku pun berpikir demikian.
Si ibu ini menceritakan kronologisnya, bahwa ada seseorang yang mendatanginya saat beliau berada di masjid usai penerimaan uang arisan tersebut. *kejadiannya di masjid loh Sodara-sodara!* ckckck.
Orang tersebut adalah wanita dewasa, kemudian mengajak si ibu tadi ngobrol, dan setelah itu si ibu sudah tak sadar apa yang terjadi selanjutnya. Begitu si ibu sadarkan diri, seluruh tubuhnya tak bisa digerakkan. Lumpuh! Dan tentu saja, wanita dewasa yang mengajaknya ngobrol tadi sudah menghilang bersama dengan uang arisan sejumlah 164 juta! MasyaAllah...
Si ibu kini lumpuh dan terbaring di rumah sakit Islam Samarinda.

Miris.
Seorang ibu rumah tangga menjadi korban hipnotis. Demikian tutur polisi yang menangani kasus tersebut. Benar-benar ngeri mendengarnya.
Buat Sobat Kreatif, hati-hati ya kalau sedang berada di luar rumah. Apalagi kalau sendirian. *nasehat buat diri sendiri juga :D* Karena kejahatan bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena adanya kesempatan. Waspadalah! Waspadalah! <----pesan Bang Napi :))

Satu lagi kasus mengenai hipnotis. Kalau yang satu ini justru terjadi di sekitarku, Sobat Kreatif. Waktu aku masih tinggal di kota Pontianak. Kejadiannya belum lama. Sekitar sebulan yang lalu. Korbannya adalah temanku sendiri, tepatnya dia ini adik tingkatku di kampus. Sebut saja Bunga. *eh, koq namanya jadi kayak korban penjahat kelamin di koran-koran gitu yak? :D*

Yawda kita ganti Mawar ajah. Mawar yang kami kenal adalah seorang perempuan yang supel. Tapi satu hal, dia punya prinsip untuk nggak mau terlibat dalam dunia roman picisan *apaan sih? :D* Maksudku ya dia nggak pernah mau dekat sama manusia yang berjenis kelamin laki-laki. Ok, kita hargai prinsip itu. Privasi. Nhaaa, kira-kira sebulan yang lalu itu, dia tetiba menghubungiku via telpon. Mengajak bertemu karena urusan penting. Mendesak bahkan. Sepenting apakah kira-kira? Aku pun bertanya-tanya. Tak lama kemudian dia datang dengan mata sembab. Memelukku erat dan menangis di bahuku. Kubiarkan dia menenangkan dirinya terlebih dahulu. Setelah kurasa waktunya tepat, aku pun bertanya perihal apa yang menimpa dirinya. Dia bilang mau pinjam uang 6 juta. Huwwoooow! Jujur saja, untuk seorang pengangguran kelas berat pada saat itu, nominal tersebut tergolong besar. *kisah pengangguranku simak di mari :D*
Jumlah tabunganku juga belum sampai segitu. Jadi pegimana cara bantunya yak? Jujur aku nggak enak! Teman datang ke rumah, mengadukan kesulitannya dan berharap aku bisa membantunya, namun aku tak mampu berbuat apa-apa secara material. Jadi yang bisa kulakukan saat itu hanyalah memberinya dukungan moril. Menyemangatinya. Itu saja yang kupunya. Ah~ dia masih punya Allah... Aku sangat yakin Allah tak akan memberikan ujian di luar batas kemampuannya. Laa yukallifullaahu nafsan illa wus 'aha... begitu firman Allah dalam salah satu surah-Nya, Al Baqarah.

Kisahnya, dia dihipnotis via telpon. Sehingga tanpa sadar dia telah mentransfer uang sejumlah 6 jutaan tersebut kepada si pelaku. Pelaku itu katanya seorang lelaki yang berjanji akan menikahinya setelah dia mentransfer uang tersebut. Katanya (lagi), uang tersebut akan digunakan untuk biaya mutasi ke Kalbar (karena lelaki itu orang di luar Kalbar). Setelah ditransfer, orangnya tak kunjung datang. Baru kemudian Mawar ini sadar kalau dia telah mentransfer sejumlah uang. Dan parahnya, Mawar mendapatkan uang itu dari hasil pinjaman yang pengembaliannya tak lebih dari satu minggu! Innalillahi...
Kalau boleh jujur, aku sempat berpikir ulang mendengar kisahnya si Mawar ini. Dari apa yang dia ceritakan rasa-rasanya itu bukan sepenuhnya kasus hipnotis. Menurutku itu mungkin lebih tepat disebut penipuan. Yaaah, *plis Correct Me If I'm Wrong (CMIIW)* Tapi yaaa, kejahatan tetap saja kejahatan. Mau namanya hipnotis, penipuan atau apalah namanya, judulnya tetap saja kejahatan, kan?

Intinya yaaa, berhati-hatilah...
Ada sedikit tips untuk menghindari diri kita dari kejahatan seperti hipnotis ini, Sobat Kreatif...

Pertama, berusaha agar diri kita selalu dalam kondisi berwudhu (bagi yang Muslim/Muslimah). Karena sependek pengetahuanku neh ya, hipnotis itu nggak akan ngaruh sama orang yang menjaga dirinya dalam keadaan wudhu.

Kedua, kalau keluar rumah usahakan jangan memakai aksesoris berlebihan *terutama jenis logam mulia*, karena efeknya dapat mengundang pelaku kejahatan seperti hipnotis tadi, bahkan mungkin jambret.*masih ingat pesannya Bang Napi, kan? :D*

Ketiga, usahakan jangan suka pergi-pergi sendirian ya, Sobat Kreatif... Apalagi buat kamu-kamu para cewek yang manis seperti aku <----mulai kumat :p

Keempat, kalau membawa uang dalam jumlah yang banyak, usahakan menyimpannya dipisah-pisah. *yang ini pesan leluhur aku :D* Misalnya sepertiganya di dompet, sepertiganya (lagi) di saku kiri dan sepertiga (terakhir) di saku kanan. Itu misal...
Gunanya, agar ketika di satu tempat diambil orang, kita masih punya persediaan di tempat lainnya, begitu...

Kelima, silahkan tambah sendiri :D

Wallahu ta'ala a'lam...
0

.:Mysterious Island:.

Lama nggak nonton.
Eh. Lama? Kurang tepat sepertinya. :D

Aku bisa tergolong manusia yang lebih suka menonton daripada membaca. Mata kadang tak bisa diajak kompromi kalau untuk menjamah kata demi kata dalam tulisan. Kecuali bacaan-bacaan yang ringan. Kalau bacaannya lumayan berat (ex: Sirah para Nabi, Kitab Klasik -____-") jujur aku tak betah jika harus berlama-lama. Bahkan itu bisa dijadikan obat tidur yang ampuh kalau mataku sedang melek di malam hari :D

Kalau nonton? Etdaaah, jangan ditanya. Kalau ada kontes "Tahan Nonton" mungkin aku sudah masuk nominasi sebagai pemenangnya :))
Seperti yang pernah kuceritakan sebelumnya, kalau aku sangat menyukai pelem laga. Action. Apa perlu alasan? Aku saja nggak tau persisnya kenapa. Nha, belakangan sejak lulus kuliah, aku malah senangnya nonton pelem korea. *ini pengaruh lingkungan sekitar* <--- alasan :p
Karena pelem korea nggak jauh dari tema percintaan? Ok. Kuakui memang. Puas?!
:D

Selain pelem-pelem laga dan drama korea, aku juga penikmat kopi ABeCe mocca pelem petualangan. *eeeaaa, adventure films holic neh ceritanya :p*
Serius.  Nonton pelem petualangan itu serasa seakan-akan kita ikut berpetualang bersama dalam pelem tersebut. Memecahkan misteri. Menguraikan sandi-sandi. Itu membuat otak kita berpikir. Jadi nggak sekedar menganga *saking seriusnya nonton :D* tapi juga sebagai latihan penyegaran otak. Tambahan, pelem seperti itu juga dapat memicu adrenalin, karena pelem petualangan itu sangat akrab dengan yang namanya rintangan, kejutan, dan berbagai misteri. Intinya, pelem petualangan itu seerrruuuuuu >.<"

Nhaaa, ceritanya tadi aku bongkar-bongkar folder di PC kantor. Ketemu sebuah folder pelem. Pas dibuka, Huwwoooooh! Ada yang serrruuuuuuuuu! <---tereak dalam ati :D
"Mysterious Island"
Itu judul pelemnya. Mengisahkan petualangan seorang pemuda dalam upaya untuk menemukan sebuah pulau misterius, yang tak pernah bisa ditemukan oleh orang-orang sebelumnya. Banyak yang telah mencoba untuk memecahkan misteri pulau itu, namun akhirnya mereka tak ada yang kembali. Dan bagian yang paling aku suka dari pelem ini adalah pada saat dia berhasil menemukan pulaunya. *ya eyalaaaaaah :p* <--dudulz :D
Pulaunya itu indaaaaah sekali. Subhanallah! Dipikir-pikir, mereka syutingnya di mana yak? Sampai sekarang nggak habis-habis mikirnya. He.
Uniknya di pulau itu, berlaku kebalikan. Makhluk yang biasa terlihat besar, di sana menjadi kecil. Dan makhluk yang biasanya kecil, menjadi raksasa di sana.
Gajah, menjadi seperti kucing *bisa dipelihara tuh :))*
Kadal malah jadi raksasa. Lebah bisa difungsikan seperti heli. Bunga jadi lebih tinggi dari manusia. Menakjubkan itu alamnya...pemandangannya... dan yang paling membuatku tertarik adalah air terjunnya >.<"
Doooooh, sayangnya cuma pelem.
Padahal kalau itu nyata, belum tentu juga aku bisa pergi ke sana. Hiiii :D


*saat mataku sudah mulai redup*
zzz...
0

.:Oleh-Oleh Dari BangkaBelitung:.

Kejutaaaaaan! *bunyi terompet*

Jadi ceritanya, si Oma teman yang sekantor denganku baru pulang dari Bangka Belitung. Selain bertugas sebagai Koordinator Unit di tempat kami bekerja, dia juga merupakan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sintang, Kalimantan Barat. Nhaaa, sekitar dua minggu yang lalu, waktu liburan sekolah itu dia diminta oleh kepala sekolah untuk mengikuti pelatihan guru *lupa persisnya itu pelatihan apa* di tanah Bangka tersebut. Sebagai konsekuensinya, dia terpaksa meninggalkan tugasnya di kantor kami. Wait! terpaksa? mungkin nggak juga kalli ya :))

Sepulang dari pelatihan itu, dia datang ke kantor. Malam. Sekitar jam setengah delapan begitu. Kenapa ke kantor malam-malam? Yep, pertanyaan bagus, Sobat Kreatif :)
Oma datang untuk memantau kondisi kantor setelah kepergiannya yang cukup lama. Dan aku, kenapa malam-malam begitu masih saja gentayangan di kantor? Eh, bukan apa-apa... Itu karena aku memang tempat tinggalnya di sana, tepatnya di lantai dua. Sendiri. Lagi. Kasihan? Nggak perlu dikasihani :D
Selain untuk alasan memantau itu, dia datang dengan seorang perempuan. Dan betapa kagetnya setelah kulihat ternyata perempuan itu adalah teman lamaku di bangku SMK dulu. Akrab disapa Susan. Tentu saja bukan boneka, heee *sori ye San, aye ngemengin eluh di mari :))*
Dan tanpa aba-aba, kami langsung nyambung. Reuni dadakan inih ceritanya. Banyak hal yang kami share. Yaaah, selaiknya orang yang telah terpisah sejak lebih dari lima tahun. Karena sejak lulus, aku mengalami kendala dalam berkomunikasi. Hape error. Lost Contact.
Alasan klasik, tapi memang realistis! <---semacam pembelaan diri :p
Banyak berbagi dengannya, hingga sampai pada topik hangat seputar orang-orang jomblo. Yep! Apalagi kalau bukan jodoh. -___-"
Tentangku, kurasa nggak perlu kita bahas di sini. Ini tentang Susan. Nhaaa, ternyata.............dia itu akan menikah dengan Oma dalam waktu dekat. *kita doakan sama2 yuk, semoga Allah memudahkan urusan mereka menuju jenjang itu, biar kita juga dimudahkan urusannya dalam hal yang sama* Eh :p

Jadi...kapan nih cerita tentang oleh-olehnya yak? Heheee.
Waktu malam itu justru Oma meminta maaf padaku karena nggak sempat membeli apapun sebagai oleh-oleh dari sana. Well..never mind. Memang sejak awal juga aku nggak berharap akan mendapatkan apapun darinya. Kesibukanku di kantor karena harus merangkap pekerjaannya itu sudah cukup menyita waktuku. Sehingga tak menyisakan ruang untuk mengharap semacam oleh-oleh. Tapi, yang menyenangkan itu adalah di hari berikutnya...
Setelah kami bersibuk ria di kantor karena harus melakukan interview kepada tenaga pengajar baru, dia memberikannya padaku. Oleh-oleh dari Bangka Belitung :))
Sebuah gantungan kunci bertuliskan "Bangka". Sederhana memang. Khas Bangka. Tapi untuk seorang Chidayu, nggak ada kata sederhana untuk sebuah pemberian dari seorang teman. Sekecil apapun itu baginya, atau bagi orang lain, bagiku itu sangat berharga. *apalagi aku souvenir holic stadium tiga :p* <---bukan stadium akhir :D


*Like Thiiiis :)

0