Shocked!
Ini tentang salah satu berita yang kudengar dari radio kanal inspirasi, Pro 1 RRI. Sebetulnya aku sangat jarang mengikuti siaran radio di kanal ini. Sejak pertama menginjakkan kaki di Sintang, Pro 2 RRI Sintang-lah yang justru lebih akrab hadir di ruang dengarku. Gegara dulu awal-awal datang ke kota kecil ini aku sering banged nginap ditempat dek
Wowo, dan temannya satu kamar nyaris sepanjang hari mendengarkan kanal ini. Entah kenapa pagi ini aku mengubah selera. Pagi-pagi memang waktunya Pro 1 RRI menyiarkan berita.
Berita itu mengabarkan tentang sebuah tindak kriminal yang menimpa seorang ibu rumah tangga di Samarinda, Kalimantan Timur. Kabarnya beliau baru menerima uang arisan sejumlah 164 juta rupiah. Angka yang cukup fantastis, bukan? Aku pun berpikir demikian.
Si ibu ini menceritakan kronologisnya, bahwa ada seseorang yang mendatanginya saat beliau berada di masjid usai penerimaan uang arisan tersebut. *kejadiannya di masjid loh Sodara-sodara!* ckckck.
Orang tersebut adalah wanita dewasa, kemudian mengajak si ibu tadi ngobrol, dan setelah itu si ibu sudah tak sadar apa yang terjadi selanjutnya. Begitu si ibu sadarkan diri, seluruh tubuhnya tak bisa digerakkan. Lumpuh! Dan tentu saja, wanita dewasa yang mengajaknya ngobrol tadi sudah menghilang bersama dengan uang arisan sejumlah 164 juta! MasyaAllah...
Si ibu kini lumpuh dan terbaring di rumah sakit Islam Samarinda.
Miris.
Seorang ibu rumah tangga menjadi korban hipnotis. Demikian tutur polisi yang menangani kasus tersebut. Benar-benar ngeri mendengarnya.
Buat Sobat Kreatif, hati-hati ya kalau sedang berada di luar rumah. Apalagi kalau sendirian. *nasehat buat diri sendiri juga :D* Karena kejahatan bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena adanya kesempatan. Waspadalah! Waspadalah! <----pesan Bang Napi :))
Satu lagi kasus mengenai hipnotis. Kalau yang satu ini justru terjadi di sekitarku, Sobat Kreatif. Waktu aku masih tinggal di kota Pontianak. Kejadiannya belum lama. Sekitar sebulan yang lalu. Korbannya adalah temanku sendiri, tepatnya dia ini adik tingkatku di kampus. Sebut saja Bunga. *eh, koq namanya jadi kayak korban penjahat kelamin di koran-koran gitu yak? :D*
Yawda kita ganti Mawar ajah. Mawar yang kami kenal adalah seorang perempuan yang supel. Tapi satu hal, dia punya prinsip untuk nggak mau terlibat dalam dunia roman picisan *
apaan sih? :D* Maksudku ya dia nggak pernah mau dekat sama manusia yang berjenis kelamin laki-laki. Ok, kita hargai prinsip itu. Privasi. Nhaaa, kira-kira sebulan yang lalu itu, dia tetiba menghubungiku via telpon. Mengajak bertemu karena urusan penting. Mendesak bahkan. Sepenting apakah kira-kira? Aku pun bertanya-tanya. Tak lama kemudian dia datang dengan mata sembab. Memelukku erat dan menangis di bahuku. Kubiarkan dia menenangkan dirinya terlebih dahulu. Setelah kurasa waktunya tepat, aku pun bertanya perihal apa yang menimpa dirinya. Dia bilang mau pinjam uang 6 juta.
Huwwoooow! Jujur saja, untuk seorang pengangguran kelas berat pada saat itu, nominal tersebut tergolong besar. *
kisah pengangguranku simak di mari :D*
Jumlah tabunganku juga belum sampai segitu. Jadi pegimana cara bantunya yak? Jujur aku nggak enak! Teman datang ke rumah, mengadukan kesulitannya dan berharap aku bisa membantunya, namun aku tak mampu berbuat apa-apa secara material. Jadi yang bisa kulakukan saat itu hanyalah memberinya dukungan moril. Menyemangatinya. Itu saja yang kupunya. Ah~ dia masih punya Allah... Aku sangat yakin Allah tak akan memberikan ujian di luar batas kemampuannya. Laa yukallifullaahu nafsan illa wus 'aha... begitu firman Allah dalam salah satu surah-Nya, Al Baqarah.
Kisahnya, dia dihipnotis via telpon. Sehingga tanpa sadar dia telah mentransfer uang sejumlah 6 jutaan tersebut kepada si pelaku. Pelaku itu katanya seorang lelaki yang berjanji akan menikahinya setelah dia mentransfer uang tersebut. Katanya (lagi), uang tersebut akan digunakan untuk biaya mutasi ke Kalbar (karena lelaki itu orang di luar Kalbar). Setelah ditransfer, orangnya tak kunjung datang. Baru kemudian Mawar ini sadar kalau dia telah mentransfer sejumlah uang. Dan parahnya, Mawar mendapatkan uang itu dari hasil pinjaman yang pengembaliannya tak lebih dari satu minggu! Innalillahi...
Kalau boleh jujur, aku sempat berpikir ulang mendengar kisahnya si Mawar ini. Dari apa yang dia ceritakan rasa-rasanya itu bukan sepenuhnya kasus hipnotis. Menurutku itu mungkin lebih tepat disebut penipuan. Yaaah, *plis Correct Me If I'm Wrong (CMIIW)* Tapi yaaa, kejahatan tetap saja kejahatan. Mau namanya hipnotis, penipuan atau apalah namanya, judulnya tetap saja kejahatan, kan?
Intinya yaaa, berhati-hatilah...
Ada sedikit tips untuk menghindari diri kita dari kejahatan seperti hipnotis ini, Sobat Kreatif...
Pertama, berusaha agar diri kita selalu dalam kondisi berwudhu (bagi yang Muslim/Muslimah). Karena sependek pengetahuanku neh ya, hipnotis itu nggak akan ngaruh sama orang yang menjaga dirinya dalam keadaan wudhu.
Kedua, kalau keluar rumah usahakan jangan memakai aksesoris berlebihan *terutama jenis logam mulia*, karena efeknya dapat mengundang pelaku kejahatan seperti hipnotis tadi, bahkan mungkin jambret.*masih ingat pesannya Bang Napi, kan? :D*
Ketiga, usahakan jangan suka pergi-pergi sendirian ya, Sobat Kreatif... Apalagi buat kamu-kamu para cewek yang manis seperti aku <----mulai kumat :p
Keempat, kalau membawa uang dalam jumlah yang banyak, usahakan menyimpannya dipisah-pisah. *yang ini pesan leluhur aku :D* Misalnya sepertiganya di dompet, sepertiganya (lagi) di saku kiri dan sepertiga (terakhir) di saku kanan. Itu misal...
Gunanya, agar ketika di satu tempat diambil orang, kita masih punya persediaan di tempat lainnya, begitu...
Kelima, silahkan tambah sendiri :D
Wallahu ta'ala a'lam...