Wednesday, March 12, 2014


Kasihan Zii :'(

Sudah tiga hari Zii sakit perut. Sehari pup bisa sampai 5 kali.. kasihan anakku :'(
Aku sengaja tidak membawanya ke dokter anak. Mencoba menyusuinya sesering mungkin, berharap dia akan lebih baik. Selain itu, aku juga tak lupa mengolesi perutnya dengan minyak telon. Bukan minyak kayu putih, karena Zii alergi dengan barang itu, sama seperti diriku.

Tadi tantenya yang bidan memeriksa perutnya. Katanya baik-baik saja. Selama pup-nya masih ada ampas dan frekuensinya tidak terlalu sering tidak masalah. Tantenya tidak memberikan obat, tapi menyarankan agar aku memberikan lebih banyak ASI pada Zii. Persis seperti pemikiranku dan suamiku. Karena kami sudah sepakat sebelumnya bahwa akan berusaha untuk tidak memberikan semacam obat generik kepada anak-anak kami kelak, kecuali dalam kondisi yang sangat mendesak.


Anakku Zii, tidak seceria biasanya..

Hari ini, Rabu adalah jadwal teman-teman belajar tahsin di rumah kami. Dari seorang teman tadi aku mendapatkan ide untuk sakit perut Ziifen. Katanya coba bawang merah diparut lalu dicampur dengan minyak telon dan oleskan ke perutnya. Langsung kucoba. Zii ngantuk dan tertidur. Ikhtiarku untuk kesembuhannya..
Sabar ya Nak...
Semoga Allah segera menyembuhkanmu sayang...

(Diperbaharui..)
Alhamdulillah Zii sehat kembali :)
Ternyata sakit perutnya itu karena mau pinter :D
Hahha, kata orang-orang tua begitu... Terkadang anak akan melalui sakit dulu untuk menambah perkembangannya... Benar saja, Zii mau belajar merangkak dong ya, sodara-sodaraaa :)
0

KB

KB alias Keluarga Berencana :)

Banyak pro dan kontra seputar KB. Aku termasuk salah satu orang yang tidak mendukung program pemerintah yang satu ini. Tapi itu dulu... saat masih kuliah. Biasalah pemikiran seorang mahasiswa, kadang memang agak idealis. Setelah menikah dan punya anak baru aku merasakan betapa sulitnya mencoba untuk idealis seperti dulu. Huft~

Anakku adalah alasannya. Ziifen sekarang berumur 5 bulan. Jika aku tak menjaga jarak kehamilanku, betapa tak tega rasanya dengan anak pertamaku. Haknya untuk mendapatkan ASI dariku selama 2 tahun akan gagal jika ternyata kelak dia buru-buru punya adik lagi. Suamiku tak setuju dengan KB alat dan menyarankan dengan kalender. Untuk orang dengan siklus haid yang tidak teratur seperti diriku kurasa KB dengan kalender bukanlah solusi yang tepat.

Akhirnya aku mencoba dengan KB suntik 3 bulan yang lalu untuk pertama kalinya. Tidak seperti mayoritas orang yang tidak mengalami siklus bulanan saat menggunakan KB tersebut, aku justru sebaliknya. Sehari haid, sehari tidak. Untuk yang beragama Islam seperti diriku, hal itu sangat merepotkan untuk sholat. Bagaimana tidak? Aku harus thaharah setiap dua hari sekali. Kucoba untuk menunggu barangkali haidnya masih akan berlanjut beberapa hari lagi sepertiku biasanya. Ternyata sampai sebulanan bahkan selama tiga bulan suntik KB itu haidku tak juga lancar. Aneh~

Tanggal 11 Maret 2014, jadwal suntik 3 bulanan itu untuk yang kedua kalinya. Setelah kupikir-pikir, sebaiknya aku ganti alat kontrasepsi. Suamiku lagi-lagi menyarankan dengan KB kalender dan dengan tanpa bosan juga kutolak :D
Adik iparku yang bidan menyarankan dengan KB pil, suamiku bilang nanti gemuk. Akan tetapi demi anakku kurasa tidak mengapa. Gemuk? Aku tak takut. InsyaAllah aku akan menjaga pola makan (semoga bisa, hehheee). Penting juga untuk mengikuti keinginan suami, agar aku menjadi perempuan paling cantik di matanya *ceilleeeee :p
But, the problem is..... aku pelupaaa :D
Makan pil KB kan tidak boleh telat. Makan jam 8, maka besok dan seterusnya juga harus dimakan pada jam yang sama. Berarti harus di-alarm kan, yaaa ada aja lah solusinya.

Bismillah... akhirnya kuganti dengan KB pil. Tapi belum tau apakah yang ini benar cocok untukku. Semoga saja~
0