Tuesday, July 31, 2012


Ikutan GA Perdanaaa \(^o^)/

GiveAway.

Mungkin para blogger sudah sangat akrab dengan kata terma tersebut. Karena GiveAway or biasa disebut dengan GA inih seringkali dilakukan oleh blogging mania. Yaaah, semacam syukuran gitu. *loh* :D

Biasanya para blogger menyelenggarakan GA dalam rangka menyambut momen spesial untuk yang bersangkutan. Entah itu hari kelahiran, anniversary pernikahan, ulang tahun blog atau hanya sekedar suka-suka. Maksudnya yaaa lagi pengen berbagi tali asih kepada sesama sahabat blogger. Untuk mempererat silaturrahim begitulah kira-kira. :))
Nhaaa, ceritanya kali ini aku ikutan GA untuk pertama kalinyaaa \(^o^)/ *tepuk tangaaaaan*
Sebelumnya udah sering liat sih blogger mengadakan semacam GA gitu, tapi aku nggak tertarik nggak sempat buat ikutan. Karena sok sibuk yang membuncah-buncah. *ini lebe :p*

Jadi tadi ituh aku ngintip dasbor sebentar. Trus ngeliat ada tulisan GIVEAWAY ATTACK! dari blognya miss SawoKecik. Langsung deh ke Te-Ka-Pe! Ternyata yang bikin GAnya itu bukan dari miss SawoKecik sendirian, tapi berdua sama temannya miss Icha yang merayakan ulang tahun blognya ILOVECHA yang kedua. Semoga ajah keduanya makin sukses dan jaya di udara *loh, emang radio?* ^^v


Setelah diamati dengan seksama *eeeaaa* ini GA kok rasanya persyaratannya mudaaaaah banged. Nggak seperti GA-GA lain yang pernah aku liat sebelumnya itu yang persyaratannya caca marica hey hey banged gituh *bahasa apaan sih chi.. :D*
Berhubung mudah and sebelumnya belum pernah ikutan, jadi yaaa aku nyoba aja ikut ajang GIVEAWAY ATTACK! inih. Semoga ajah diriku jadi salah satu pemenangnya, hihi *ngarep amat yak :p*

Well, sekali lagi sukses deh buat SawoKecik dan Icha, beserta seluruh para crafter Indonesia di mana saja berada. :))
6

Wednesday, July 25, 2012


Mendekat..

Syukurku pada Allah karena  Dia masih berkenan menitipkan rasa rinduku pada-Nya dalam hati ini.
Akhir-akhir ini, kusadari... cinta dihatiku tak utuh lagi untuk-Nya.
Aku telah membaginya dengan yang lain.
Allah...
Aku merindukanMu...
Rindu tiada tara.
Terima kasih atas cintaMu...
Ampuni aku yang tlah menjauh dariMu...
Kini aku mendekat lagi.
Mendekat...
Dan aku ingin semakin dekat...
Aku mencintaiMu...
Biarkan hanya namaMu yang terpahat di hati ini...
Jika ada nama yang lain, simpanlah di sisi lain.
Agar tak ada hijab antara cintaku dan cintaMu...

*waktu Dhuha di Ramadhan ke-enam
-Chi-
0

Saturday, July 21, 2012


.:Hipnotis:.

Shocked!

Ini tentang salah satu berita yang kudengar dari radio kanal inspirasi, Pro 1 RRI. Sebetulnya aku sangat jarang mengikuti siaran radio di kanal ini. Sejak pertama menginjakkan kaki di Sintang, Pro 2 RRI Sintang-lah yang justru lebih akrab hadir di ruang dengarku. Gegara dulu awal-awal datang ke kota kecil ini aku sering banged nginap ditempat dek Wowo, dan temannya satu kamar nyaris sepanjang hari mendengarkan kanal ini. Entah kenapa pagi ini aku mengubah selera. Pagi-pagi memang waktunya Pro 1 RRI menyiarkan berita.

Berita itu mengabarkan tentang sebuah tindak kriminal yang menimpa seorang ibu rumah tangga di Samarinda, Kalimantan Timur. Kabarnya beliau baru menerima uang arisan sejumlah 164 juta rupiah. Angka yang cukup fantastis, bukan? Aku pun berpikir demikian.
Si ibu ini menceritakan kronologisnya, bahwa ada seseorang yang mendatanginya saat beliau berada di masjid usai penerimaan uang arisan tersebut. *kejadiannya di masjid loh Sodara-sodara!* ckckck.
Orang tersebut adalah wanita dewasa, kemudian mengajak si ibu tadi ngobrol, dan setelah itu si ibu sudah tak sadar apa yang terjadi selanjutnya. Begitu si ibu sadarkan diri, seluruh tubuhnya tak bisa digerakkan. Lumpuh! Dan tentu saja, wanita dewasa yang mengajaknya ngobrol tadi sudah menghilang bersama dengan uang arisan sejumlah 164 juta! MasyaAllah...
Si ibu kini lumpuh dan terbaring di rumah sakit Islam Samarinda.

Miris.
Seorang ibu rumah tangga menjadi korban hipnotis. Demikian tutur polisi yang menangani kasus tersebut. Benar-benar ngeri mendengarnya.
Buat Sobat Kreatif, hati-hati ya kalau sedang berada di luar rumah. Apalagi kalau sendirian. *nasehat buat diri sendiri juga :D* Karena kejahatan bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena adanya kesempatan. Waspadalah! Waspadalah! <----pesan Bang Napi :))

Satu lagi kasus mengenai hipnotis. Kalau yang satu ini justru terjadi di sekitarku, Sobat Kreatif. Waktu aku masih tinggal di kota Pontianak. Kejadiannya belum lama. Sekitar sebulan yang lalu. Korbannya adalah temanku sendiri, tepatnya dia ini adik tingkatku di kampus. Sebut saja Bunga. *eh, koq namanya jadi kayak korban penjahat kelamin di koran-koran gitu yak? :D*

Yawda kita ganti Mawar ajah. Mawar yang kami kenal adalah seorang perempuan yang supel. Tapi satu hal, dia punya prinsip untuk nggak mau terlibat dalam dunia roman picisan *apaan sih? :D* Maksudku ya dia nggak pernah mau dekat sama manusia yang berjenis kelamin laki-laki. Ok, kita hargai prinsip itu. Privasi. Nhaaa, kira-kira sebulan yang lalu itu, dia tetiba menghubungiku via telpon. Mengajak bertemu karena urusan penting. Mendesak bahkan. Sepenting apakah kira-kira? Aku pun bertanya-tanya. Tak lama kemudian dia datang dengan mata sembab. Memelukku erat dan menangis di bahuku. Kubiarkan dia menenangkan dirinya terlebih dahulu. Setelah kurasa waktunya tepat, aku pun bertanya perihal apa yang menimpa dirinya. Dia bilang mau pinjam uang 6 juta. Huwwoooow! Jujur saja, untuk seorang pengangguran kelas berat pada saat itu, nominal tersebut tergolong besar. *kisah pengangguranku simak di mari :D*
Jumlah tabunganku juga belum sampai segitu. Jadi pegimana cara bantunya yak? Jujur aku nggak enak! Teman datang ke rumah, mengadukan kesulitannya dan berharap aku bisa membantunya, namun aku tak mampu berbuat apa-apa secara material. Jadi yang bisa kulakukan saat itu hanyalah memberinya dukungan moril. Menyemangatinya. Itu saja yang kupunya. Ah~ dia masih punya Allah... Aku sangat yakin Allah tak akan memberikan ujian di luar batas kemampuannya. Laa yukallifullaahu nafsan illa wus 'aha... begitu firman Allah dalam salah satu surah-Nya, Al Baqarah.

Kisahnya, dia dihipnotis via telpon. Sehingga tanpa sadar dia telah mentransfer uang sejumlah 6 jutaan tersebut kepada si pelaku. Pelaku itu katanya seorang lelaki yang berjanji akan menikahinya setelah dia mentransfer uang tersebut. Katanya (lagi), uang tersebut akan digunakan untuk biaya mutasi ke Kalbar (karena lelaki itu orang di luar Kalbar). Setelah ditransfer, orangnya tak kunjung datang. Baru kemudian Mawar ini sadar kalau dia telah mentransfer sejumlah uang. Dan parahnya, Mawar mendapatkan uang itu dari hasil pinjaman yang pengembaliannya tak lebih dari satu minggu! Innalillahi...
Kalau boleh jujur, aku sempat berpikir ulang mendengar kisahnya si Mawar ini. Dari apa yang dia ceritakan rasa-rasanya itu bukan sepenuhnya kasus hipnotis. Menurutku itu mungkin lebih tepat disebut penipuan. Yaaah, *plis Correct Me If I'm Wrong (CMIIW)* Tapi yaaa, kejahatan tetap saja kejahatan. Mau namanya hipnotis, penipuan atau apalah namanya, judulnya tetap saja kejahatan, kan?

Intinya yaaa, berhati-hatilah...
Ada sedikit tips untuk menghindari diri kita dari kejahatan seperti hipnotis ini, Sobat Kreatif...

Pertama, berusaha agar diri kita selalu dalam kondisi berwudhu (bagi yang Muslim/Muslimah). Karena sependek pengetahuanku neh ya, hipnotis itu nggak akan ngaruh sama orang yang menjaga dirinya dalam keadaan wudhu.

Kedua, kalau keluar rumah usahakan jangan memakai aksesoris berlebihan *terutama jenis logam mulia*, karena efeknya dapat mengundang pelaku kejahatan seperti hipnotis tadi, bahkan mungkin jambret.*masih ingat pesannya Bang Napi, kan? :D*

Ketiga, usahakan jangan suka pergi-pergi sendirian ya, Sobat Kreatif... Apalagi buat kamu-kamu para cewek yang manis seperti aku <----mulai kumat :p

Keempat, kalau membawa uang dalam jumlah yang banyak, usahakan menyimpannya dipisah-pisah. *yang ini pesan leluhur aku :D* Misalnya sepertiganya di dompet, sepertiganya (lagi) di saku kiri dan sepertiga (terakhir) di saku kanan. Itu misal...
Gunanya, agar ketika di satu tempat diambil orang, kita masih punya persediaan di tempat lainnya, begitu...

Kelima, silahkan tambah sendiri :D

Wallahu ta'ala a'lam...
0

.:Mysterious Island:.

Lama nggak nonton.
Eh. Lama? Kurang tepat sepertinya. :D

Aku bisa tergolong manusia yang lebih suka menonton daripada membaca. Mata kadang tak bisa diajak kompromi kalau untuk menjamah kata demi kata dalam tulisan. Kecuali bacaan-bacaan yang ringan. Kalau bacaannya lumayan berat (ex: Sirah para Nabi, Kitab Klasik -____-") jujur aku tak betah jika harus berlama-lama. Bahkan itu bisa dijadikan obat tidur yang ampuh kalau mataku sedang melek di malam hari :D

Kalau nonton? Etdaaah, jangan ditanya. Kalau ada kontes "Tahan Nonton" mungkin aku sudah masuk nominasi sebagai pemenangnya :))
Seperti yang pernah kuceritakan sebelumnya, kalau aku sangat menyukai pelem laga. Action. Apa perlu alasan? Aku saja nggak tau persisnya kenapa. Nha, belakangan sejak lulus kuliah, aku malah senangnya nonton pelem korea. *ini pengaruh lingkungan sekitar* <--- alasan :p
Karena pelem korea nggak jauh dari tema percintaan? Ok. Kuakui memang. Puas?!
:D

Selain pelem-pelem laga dan drama korea, aku juga penikmat kopi ABeCe mocca pelem petualangan. *eeeaaa, adventure films holic neh ceritanya :p*
Serius.  Nonton pelem petualangan itu serasa seakan-akan kita ikut berpetualang bersama dalam pelem tersebut. Memecahkan misteri. Menguraikan sandi-sandi. Itu membuat otak kita berpikir. Jadi nggak sekedar menganga *saking seriusnya nonton :D* tapi juga sebagai latihan penyegaran otak. Tambahan, pelem seperti itu juga dapat memicu adrenalin, karena pelem petualangan itu sangat akrab dengan yang namanya rintangan, kejutan, dan berbagai misteri. Intinya, pelem petualangan itu seerrruuuuuu >.<"

Nhaaa, ceritanya tadi aku bongkar-bongkar folder di PC kantor. Ketemu sebuah folder pelem. Pas dibuka, Huwwoooooh! Ada yang serrruuuuuuuuu! <---tereak dalam ati :D
"Mysterious Island"
Itu judul pelemnya. Mengisahkan petualangan seorang pemuda dalam upaya untuk menemukan sebuah pulau misterius, yang tak pernah bisa ditemukan oleh orang-orang sebelumnya. Banyak yang telah mencoba untuk memecahkan misteri pulau itu, namun akhirnya mereka tak ada yang kembali. Dan bagian yang paling aku suka dari pelem ini adalah pada saat dia berhasil menemukan pulaunya. *ya eyalaaaaaah :p* <--dudulz :D
Pulaunya itu indaaaaah sekali. Subhanallah! Dipikir-pikir, mereka syutingnya di mana yak? Sampai sekarang nggak habis-habis mikirnya. He.
Uniknya di pulau itu, berlaku kebalikan. Makhluk yang biasa terlihat besar, di sana menjadi kecil. Dan makhluk yang biasanya kecil, menjadi raksasa di sana.
Gajah, menjadi seperti kucing *bisa dipelihara tuh :))*
Kadal malah jadi raksasa. Lebah bisa difungsikan seperti heli. Bunga jadi lebih tinggi dari manusia. Menakjubkan itu alamnya...pemandangannya... dan yang paling membuatku tertarik adalah air terjunnya >.<"
Doooooh, sayangnya cuma pelem.
Padahal kalau itu nyata, belum tentu juga aku bisa pergi ke sana. Hiiii :D


*saat mataku sudah mulai redup*
zzz...
0

.:Oleh-Oleh Dari BangkaBelitung:.

Kejutaaaaaan! *bunyi terompet*

Jadi ceritanya, si Oma teman yang sekantor denganku baru pulang dari Bangka Belitung. Selain bertugas sebagai Koordinator Unit di tempat kami bekerja, dia juga merupakan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sintang, Kalimantan Barat. Nhaaa, sekitar dua minggu yang lalu, waktu liburan sekolah itu dia diminta oleh kepala sekolah untuk mengikuti pelatihan guru *lupa persisnya itu pelatihan apa* di tanah Bangka tersebut. Sebagai konsekuensinya, dia terpaksa meninggalkan tugasnya di kantor kami. Wait! terpaksa? mungkin nggak juga kalli ya :))

Sepulang dari pelatihan itu, dia datang ke kantor. Malam. Sekitar jam setengah delapan begitu. Kenapa ke kantor malam-malam? Yep, pertanyaan bagus, Sobat Kreatif :)
Oma datang untuk memantau kondisi kantor setelah kepergiannya yang cukup lama. Dan aku, kenapa malam-malam begitu masih saja gentayangan di kantor? Eh, bukan apa-apa... Itu karena aku memang tempat tinggalnya di sana, tepatnya di lantai dua. Sendiri. Lagi. Kasihan? Nggak perlu dikasihani :D
Selain untuk alasan memantau itu, dia datang dengan seorang perempuan. Dan betapa kagetnya setelah kulihat ternyata perempuan itu adalah teman lamaku di bangku SMK dulu. Akrab disapa Susan. Tentu saja bukan boneka, heee *sori ye San, aye ngemengin eluh di mari :))*
Dan tanpa aba-aba, kami langsung nyambung. Reuni dadakan inih ceritanya. Banyak hal yang kami share. Yaaah, selaiknya orang yang telah terpisah sejak lebih dari lima tahun. Karena sejak lulus, aku mengalami kendala dalam berkomunikasi. Hape error. Lost Contact.
Alasan klasik, tapi memang realistis! <---semacam pembelaan diri :p
Banyak berbagi dengannya, hingga sampai pada topik hangat seputar orang-orang jomblo. Yep! Apalagi kalau bukan jodoh. -___-"
Tentangku, kurasa nggak perlu kita bahas di sini. Ini tentang Susan. Nhaaa, ternyata.............dia itu akan menikah dengan Oma dalam waktu dekat. *kita doakan sama2 yuk, semoga Allah memudahkan urusan mereka menuju jenjang itu, biar kita juga dimudahkan urusannya dalam hal yang sama* Eh :p

Jadi...kapan nih cerita tentang oleh-olehnya yak? Heheee.
Waktu malam itu justru Oma meminta maaf padaku karena nggak sempat membeli apapun sebagai oleh-oleh dari sana. Well..never mind. Memang sejak awal juga aku nggak berharap akan mendapatkan apapun darinya. Kesibukanku di kantor karena harus merangkap pekerjaannya itu sudah cukup menyita waktuku. Sehingga tak menyisakan ruang untuk mengharap semacam oleh-oleh. Tapi, yang menyenangkan itu adalah di hari berikutnya...
Setelah kami bersibuk ria di kantor karena harus melakukan interview kepada tenaga pengajar baru, dia memberikannya padaku. Oleh-oleh dari Bangka Belitung :))
Sebuah gantungan kunci bertuliskan "Bangka". Sederhana memang. Khas Bangka. Tapi untuk seorang Chidayu, nggak ada kata sederhana untuk sebuah pemberian dari seorang teman. Sekecil apapun itu baginya, atau bagi orang lain, bagiku itu sangat berharga. *apalagi aku souvenir holic stadium tiga :p* <---bukan stadium akhir :D


*Like Thiiiis :)

0

Friday, July 20, 2012


.: Mutasi :.

Mutilasi?
#eh :D

Sudah lama rasanya aku nggak cerita mengenai profesi. He. Maklum, faktor malasnya sibuknya ituh yang menjadi kendala. Beberapa bulan terakhir aku sempat vakum dari dunia per-blog-an. *apaan sih :p*
Baru kemudian di bulan Juli dua ribu dua belas ini mood aku buat nge-blog muncul lagi. Terlebih karena rumahku ini telah mengalami sebuah revolusi besar. :D
*ok. ini lebay*

Baiklah, kita harus kembali ke topik.
Mutasi. Sebenarnya titel alias judul itu kurang cocok buat mendeskripsikan apa yang terjadi dalam episode kehidupan pekerjaanku. Yaaah, secara. Istilah mutasi itu biasa digunakan untuk menggambarkan seseorang yang telah bekerja di suatu perusahaan atau instansi tertentu, lalu kemudian yang bersangkutan dipindahtugaskan ke tempat lain, yang jenis pekerjaannya juga masih dalam ruang lingkup perusahaan atau instansi tersebut. Bukankah begitu, Sobat Kreatif? :))
Nhaaa, berbeda halnya dengan kasusku inih. Awalnya aku bekerja di sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang properti development #simak di mari* sebagai tenaga administrasi dan keuangan. Belum setahun. Hanya delapan bulan, tepatnya di bulan Mei 2012 aku pun memutuskan untuk mengundurkan diri. Alasannya? Kurasa bukan di sini tempat yang tepat untuk membahasnya. Lain waktu aku ceritakan. Tapi nggak janji juga. *loh* :p
Ok. Aku kasih sedikit bocoran deh. Ini salah satu alasannya. Salah satu loh yaaa. Catet tuh: SALAH SATU.

Selama bulan Mei ditambah dua pekan di awal Juni 2012, aku menjadi pengangguran kelas berat! Ngenes? Kuakui. Bukan maksud untuk menyombongkan diri loh ya, *a'udzubillahimindzaalik* tapi menjadi pengangguran sungguh hal yang tak pernah terjadi dalam hidupku semenjak lulus SMP (dulu jamanku namanya SLTP). Secara, aku yang sudah berpisah dengan orang tua sejak masuk SMA (tapi aku sekolahnya di SMK, he) memang sudah terbiasa pula untuk belajar hidup mandiri dengan penghasilan sendiri. Begitupun masa-masa yang kulalui selama di bangku kuliah. Sekolah dan kuliah sambil bekerja, sudah sangat akrab membersamai episode kehidupanku, Sobat Kreatif...
Jadi, untuk menerima kenyataan bahwa saat itu aku adalah seorang pengangguran tingkat dewa ibaratnya engkau terpaksa menelan sebuah pil pahit demi kesembuhan. Seberapapun pahitnya, tetap harus engkau telan. Sungguh, saat itu aku tak punya pilihan. Dan yang menyedihkan adalah bukan karena aku meninggalkan pekerjaan lamaku tanpa solusi adanya pekerjaan lain. Sama sekali tidak. Aku bahkan sudah diterima di sebuah lembaga swasta yang bergerak di bidang jasa pendidikan. Mudahnya, lembaga itu disebut Bimbel. Lebih terdengar familiar, bukan? He. Aku ditempatkan di bagian Akademik, Front Office (FO) sekaligus Keuangan. *sumpah, berat!* Merangkap tiga jabatan sekaligus menurutku bukan pekerjaan yang bisa dibilang sederhana. Beratnya bukan tentang jenis tugas yang akan dilakukan, melainkan kelelahan yang sudah kubayangkan akan menggerogoti energi tubuhku sebanyak sepuluh jam dalam sehari. Begitulah yang tertulis dalam kontrak kerja bermaterai yang telah dengan sadar aku tandatangani di awal bulan Mei 2012 tersebut. Jadi sebenarnya, sejak mengundurkan diri dari pekerjaan lama, aku telah resmi diterima bekerja sebagai karyawan di lembaga itu. Tapi yang menggenaskan hingga aku menyandang gelar pengangguran adalah karena selama satu setengah bulan sejak penandatangan kontrak kerja tersebut aku masih belum tahu kapan persisnya aku bisa mulai bekerja. Padahal dalam kontrak sudah jelas tanggalnya. Namun gagal total dalam aplikasinya. Aneh bukan? Memang.
Selain menunggu sampai tiba saatnya aku dipanggil untuk mulai bekerja, tak ada yang bisa kulakukan selain memproduksi kesabaran sebanyak-banyaknya. Mencoba berpikir positif, mengambil hikmah dari penantian tersebut dan berharap akan kudapatkan janji manis dari Allah dengan berprasangka baik pada-Nya. Yaaah, bukankah setiap kejadian sudah diatur sedemikian rupa oleh-Nya? dan bukankah tak ada jenis skenario yang lebih baik melainkan skenario-Nya? Sungguh, betapa saat itu aku merasa harus lebih merapat pada-Nya. Tak ada penopang selain-Nya.

Dan lagi-lagi...Allah sangat sayang padaku. Dan Dia memberiku "sedikit" kejutan yang berhasil membuatku benar-benar terkejut. Surprise......!!! *terdengar bunyi trompet dari kejauhan* :))
Tanggal 17 Juni 2012, maghrib (saat itu aku baru pulang dari sebuah agenda di luar rumah), aku mendapat panggilan telpon dari atasan untuk bersiap-siap karena jam 10 malam kami akan berangkat ke Sintang (sebuah kota kecil yang jauh dari ibukota provinsi), dan tentu saja aku akan ditempatkan bekerja di sana. Mengejutkan, kami bukan berangkat jam 10 malam, melainkan jam 1 dini hari !
Kami akhirnya tiba di tempat tujuan sekitar jam 2 siang hari berikutnya. *hitung aja sendiri seberapa jauh kira-kira perjalanan yang kami tempuh* :D

Whatever, Sobat Kreatif... sing penting, sejak hari kami tiba di tempat tujuan, itulah hari pertama aku terhitung mulai bekerja. Yeeeyyy, akhirnyaaaaa aku melepas gelar pengangguran ituuuuuh *lari keliling lapangan sepakbola* #eh :D

Jujur aja, ini pertama kalinya aku menginjakkan kakiku di tanah Sintang. Kesan pertamaku untuk kota kecil ini yaaa, mayan... :))
Oh iya, ada kejadian yang cukup membuatku dilematis saat pertama-tama berada di Sintang ini. Akan kuceritakan di pojok lain, insyaAllah :))
Bagaimana pun juga, aku lebih kerasan di tempat sebelumnya, kota Pontianak. He.
Aku hanya berusaha untuk mencintai pekerjaanku saat ini. Seberapapun tidak menyenangkannya, aku harus menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Karena apapun yang kita kerjakan dengan ikhlash dan diniatkan untuk beribadah kepada Allah, niscaya itu dapat menjadi ibadah dan mendapat ganjaran pahala bagi pelakunya. Setidaknya begitulah yang pernah kutahu dari hasil mengikuti kajian keislaman di kampus dulu :))
Mari berdoa bersama agar aku betah dan ikhlas menjalani semua ini. Aamiin...... *yang kenceng dan kompak ya, awas kalo nggak*  <---maksa banged :p


Ada air-cond Di kamarku malam ini
*selimutan*
-Chi-
0

Thursday, July 19, 2012


Kompak

Hey, kamu !

Tahukah kalau kamu tlah merampas waktu istirahatku malam ini?!

Cenat-cenut di sana-sini.

Dan parahnya, mengapa kamu juga mengajak temanmu untuk menyakitiku, hah?!

Sungguh kekompakan yang luar biasa!

Tolonglah...

Biarkan aku merebahkan tubuhku dengan tenang...

Karena besok banyak tugas menanti untuk kujamah...


*sakit kepala dan lambung :'(
midnite.
0

Wednesday, July 18, 2012


Ramadhan Pertama

"Eh, kamu di sana mulai puasanya tanggal berapa?"

Begitu kira-kira pertanyaan yang saya terima dari seorang teman yang tinggalnya di daerah yang lumayan jauh dari saya. Lalu bagaimana dengan Sobat Kreatif? Apakah Sobat juga pernah dilontarkan pertanyaan serupa ?
Memang, sudah menjadi rahasia umum sepertinya, bahwa di negara kita yang mayoritas penduduknya Muslim ini, selalu ada perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan berikut awal Syawal.
Kalau saya sendiri ya ikut pemerintah saja. Ini mengingatkan saya pada sebuah Firman Allah SWT. yang berbunyi:

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan Ulil Amri di antara kamu" (QS. An Nisaa: 59)

Berdasarkan pendapat di kalangan para ulama, bahwa yang dimaksud dengan Ulil Amri dalam ayat tersebut adalah pemimpin, dalam hal ini yakni pemerintah. *baca selengkapnya di mari*
Ya...tentu saja ketaatan itu bukan tanpa syarat. Kita berkewajiban mentaati pemimpin, selama pemimpin itu mentaati Allah dan Rasul (Nya), atau dalam kata lain tidak bermaksiat kepada Allah SWT.

Dari 'Ali r.a., dari Nabi SAW. beliau bersabda:
"Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah Azza wa Jalla"
(HR. Ahmad no. 1041)

Maka dari itu Sobat Kreatif, kalau saya ditanya mau puasa pertama ikut siapa? maka saya akan jawab, menunggu hasil musyawarah di kalangan para pembesar di negara kita :)
Saya yakin, bahwa mereka adalah orang-orang yang berilmu, yang tidak akan membuat keputusan dengan sembarangan, apalagi ini menyangkut ibadah kita kepada Allah SWT. Keputusan yang dilakukan secara musyawarah, jika hasilnya benar maka Allah akan memberikan dua ganjaran pahala *begitu yang saya pernah tau* sementara jika salah, pahalanya hanya satu *tapi tetep dapet pahala juga kan, Sobat Kretif?*

Ramadhan pertama ini, tidak seperti kebanyakan orang, saya termasuk orang yang tidak terlalu ambil pusing memikirkannya. Bukan karena saya menganggap perkara ini tidak penting loh ya... Tetapi karena sudah dua atau tiga tahun terakhir ini *saya lupa tepatnya berapa :p* saya tidak diberikan izin oleh Allah SWT. untuk melaksanakan puasa Ramadhan di hari pertama. Well.. You know, ini perkara wanita. Siklus bulanan selalu datang beberapa hari menjelang puasa Ramadhan. Sehingga saya tidak bisa menyambut Ramadhan di hari pertama. So... gk perlu pusing mikirin kapan mo mulai puasanya kan, Sobat Kreatif? :D

Nah, balik ke topik kita sebelumnya, itu bukan berarti saya mengklaim bahwa orang-orang yang puasanya tidak mengikuti pemerintah itu lalu tidak benar loh ya... Silahkan kalau memang Sobat Kreatif punya pandangan berbeda terhadap hal ini... Asalkan Sobat Kreatif punya alasan yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan silahkan saja...

Intinya... *ceileee :p* jangan sampai perbedaan itu membuat kita berpecah-belah. Bukankah letak indahnya pelangi itu karena perbedaan warnanya?  Harapannya, semoga kita tetap dalam semangat persatuan dan kesatuan bangsa yak? *Loh :D


_Selamat Menyambut Bulan Suci Ramadhan yaa, Sobat Kretif_

(^_^)

Hal yang membuat beda dan agak menyedihkan bagi saya di Ramadhan pertama (dst. juga, heee) kali ini adalah karena saya berada jauuuuuh dari kota Pontianak maupun kampung halaman nenek saya. Selama empat tahun sebelumnya, saya menyambut Ramadhan pertama bersama teman2 kuliah yang satu kontrakan dengan saya di Pontianak. Sedangkan di tahun2 sebelum itu pula, saya biasa menyambut Ramadhan bersama keluarga di kampung halaman nenek. Sementara tahun ini, untuk pertama kalinya saya menyambut Ramadhan seorang diri. Benar2 seorang diri, Sobat Kreatif :'( dan ditambah lagi, menyambutnya di daerah yang paliiiiiing jauh sepanjang hidup saya.
*ngenes :((*

Akan tetapi, tak ada yang perlu ditangisi... *meskipun sebenarnya sangat menyedihkan*
Karena, bukan persoalan di mana dan bersama siapa engkau menyambut bulan suci ini, tetapi apa saja yang engkau lakukan untuk meraih keberkahan di dalamnya. Karena (lagi), bukan "di mana dan bersama" -nya itu yang menyebabkan engkau dapat mencapai derajat taqwa... Benar nggak, Sobat Kreatif? :))
*ok. ini semacam mencari kelegaan hati*

Anyway, di Ramadhan inih, izinkan saya, Mira Chidayu, empunya blog inih mengucapkan "Selamat menikmati berkah dan rahmah bulan suci Ramadhan. Semoga kita dapat meraih derajat taqwa sebagaimana janji Allah kepada orang2 beriman yang menjalankan shaum Ramadhan. Aamiin."
0

I'm Coming \(^o^)/ (again)

09.00 a.m. hingga 11.59 p.m.

MasyaAllah... ternyata segitu lamanya aku ngutak atik blog, ganti templet beberapa kali, ubah suai sana-sini dan akhirnya inilah hasil rumah barukuuuu :)

Bukan rumah baru kalli ya, tapi mungkin lebih tepatnya rumah lama yang direnovasi.
Nah, kenapa sampai segitu lamanya? Itu karena jaringannya teramat sangat lambreta, sodara-sodara :'(

Saking lambretanya itu, aku bisa sekalian nyuci baju, masak, beresin kamar kost, nyupir nyuci piring, dan aktivitas lainnya. Dan siang tadi aku nyaris stress. Gegara mau merubah tampilan "komentar" dan ngutak-atik kode di HTML, blogku inih jadi kacau!

Yawda, akhirnya kucoba bongkar-bongkar folder di lepitasari *my lappy* berharap kalau aku masih menyimpan kode templetku yang lama (bisa dibilang templet paporitku). Syukurnya ada. Tapi sayangnya, aku malah lupa pegimana menemukan kodenya (coz gk muncul secara gamblang di sana).

Karena kehabisan cara, akhirnya kucoba cari inspirasi *halah* dengan coba mengakses beberapa, maksudku yaaa banyak templet yang lain. Tapi tak ada yang klik di hati. Balik lagi kubongkar folder di lepitasari. Ketemulah dengan templet ini. Dan aku suuukaaa :D

Sudah lamaaa sekali rasanya rumah ini nggak keurus. Empunya sok sibuk sih..
Semoga aku jadi semangat lagi buat goblog go-blog :)

Aku suka rumah barukuuu :)) *lagi*
Agak aneh juga sih ya. Aku ini bisa dibilang purple mania stadium akut. Tapi pas pertama liat tampilan warna templet ini *merah muda :D * aku langsung jatuh cintrong *eeeaaa*
Cuma yang rada nyebelin itu tampilan Header-nya, ada dua begitu. Sudah kucoba untuk menghilangkan salah satunya tapi gk bisa... Aku nyoba alternatif lain. Barangkali bisa dirubah dengan kalimat yang berbeda antara Header pertama dan kedua. Dan hasilnya...kalau dirubah satu, dua-duanya ikut berubah secara otomatis! *doooh*
Satu lagi neh yang gk bisa aku akalin. Inih blog tampilan postingnya juga bertingkat (sama modelnya ma tampilan Header gitu). Jadi posting tiga tulisan misalnya, jadi kembar enam! #nepuk jidat
Dan itu sudah baku dari sononya :'(
Jadi sodara-sodara...
Harap menjadi maklum yah, klo misalnya merasa agak aneh melihat penampakan rumahku menjadi seperti sekarang inih, abis yang empunya masih rada-rada gaptek gituh #senyum simpul

0